Seakan ingin berkata, “tak usah kamu cemas wahai anak anakku”.

Perkumpulan sudah terbentuk, semua menjalankan peran. Dari kasta rendah hingga tertinggi. Riang gembira canda tawa terdengar nyaring di telinga rakyat. Tapi bukan menghibur yang didapatkan melainkan suara lengkingan yang mengiris telinga hingga ke gendangnya.

Suara itu semakin nyaring terdengar, ada rasa bangga di setiap tangga nadanya. Ada kesombongan di dalam iramanya. Tepuk tangan serempak dan seragam bunyinya menandakan perkumpulan sedang bergembira ria. Tak peduli apa yang telah menimpa negeri ini.

Nyanyian tuan kasta tertinggi. Menghibur telinga anggota perkumpulan. Meninabobokan anak anak negeri. Seakan ingin berkata, “tak usah kamu cemas wahai anak anakku”.

Negeri sengsara hanya sementara yang abadi adalah nyanyia tuan pemilik perkumpulan.

Nyanyian tuan pemilik perkumpulan. Irama dan ketukan nadanya seragam corak khas orkestra militer. Anggota perkumpulan asyik mendengarkan walau telinga meronta-ronta.

Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *